PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
TANTANGAN
NASIONAL DI ERA GLOBALISASI
KATA
PENGANTAR
Fenomena
globalisasi yang telah merong-rong ideologi pancasila semakin jelas terlihat.
Globalisasi selalu menjadi topik terhangat. Pengaruh globalisasi yang semakin
mendunia berdampak kepada kehidupan sehari-hari. Bukan hanya kehidupan
bermasyarakat tetapi juga kehidupan suatu bangsa dan negara.
Seiring
perkembangan zaman yang semakin canggiih dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat. Tantangan nasional dalam menghadapi era gobalisasi ini tidak hanya
dihadapkan kepada individu atau kelompok tetapi juga kepada jati diri bangsa itu sendiri.
Identitas suatu bnagsa sangat mencerminkan warga negara yang hidup di suatu
negara. Jika identitas itu mengalami kemerosotan, maka negara tersebut berada
diambang kemunduran.
Penulis
makalah mengaangkat isu tentang “Tantangan Nasional di Era Globalisasi” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis menyadari adanya
kekurangan dalam penulisan maupun dalam penyusunan.
Padang,
15 Maret 2018
Penulis
BAB
1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Merambahnya budaya
asing ke Indonesia melalui media massa (elektronik, cetak) serta media dunia
maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Pada hakikatnya
bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya
pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak
luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Globalisasi bukan hanya
soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana
nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Seiring berkembangnya
zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya,
masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis
dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal
dilupakan dimasam sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya
asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut
sesuai dengan kepribadian bangsa. Faktor lain yang menjadi masalah adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya
lokal adalah identitas bangsa.
Berdasarkan uraian di
atas, tampak jelas bahwa tantangan di era globalisasi ini bukanlah hal yang
mudah. Globalisasi bisa meenganggu jati diri bangsa. Walaupun demikian, tidak
menutup kemungkinan budaya asing masuk diambil sesuai dengan kepribadian negara.
Oleh karena itu, penulis akan membahas makalah tentang, “Tantangan Nasional di
Era Globalisasi”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut :
1.
Apa hakikat globalisasi ?
2.
Apa faktor penyebab terjadinya
globalisasi dan dampak dari globalisasi ?
3.
Apa tantangan nasional di era
globalisasi ?
C. Tujuan Makalah
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain adalah untuk memahami, mengetahui
serta membahas tentang :
1. Hakikat globalisasi
2.
Faktor-faktor
penyebab dan dampak globalisasi
3. Tantangan nasional di era globalisai
D. Manfaat Makalah
Adapun
manfaat yag dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk penulis sendiri, makalah ini bermanfaat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan
2. Untuk orang lain, makalah ini menjadi sumber referensi
untuk bahan peulisan lebih lanjut dan memperkaya literatur tentang globalisasi.
BAB
2 PEMBAHASAN
A.
Konsep Globalisasi
Menurut
asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah,
atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi
dan budaya
masyarakat.
Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi
dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia,
bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
B.
Faktor Penyebab
dan Dampak Globalisasi
Globalisasi
terjadi karena beberapa faktor-faktor penyebab globalisasi. Faktor ekstern munculnya globalisasi berasal
dari luar negeri dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut.
1)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan
sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adanya
kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modernsisasi
atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia
mempengaruhi negara lain
5) Keberhasilan
perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak memberi
inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah
negara.
6)
Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
7) Perkembangan
HAM
Faktor
intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri. Berikut faktor-faktor intern
tersebut.
1)
ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara
lain di dunia.
2)
Kebebasan pers.
3)
Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
4)
Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya
masyarakat.
5)
Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya
pendidikan
Proses
kompleks yang digerakan globalisasi berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari,
khususnya di negara berkembang. Globalisasi dapat menimbulkan berbagai dampak
yang merupakan permasalahan global. Dampak globalisasi tersebut adalah:
1. Dampak
jangka pendek, yaitu dampak yang buruk yang terlihat dapat dihindari sebelum
terjadi, dan dampak yang terlihat dapat diperkirakan belum terjadi.
2. Dampak
jangka panjang, yaitu dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat dapat
dihindari karena dampak tersebut berefek buruk, dan dampak positif yang tidak
terlihat; dampak baik yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya, dan dapat
disadari setelah menguntungkan peradaban.
Oleh sebab
itu, penjelasan mengenai masalah globalisasi harus ditekankan, karena dampak
globalisasi sudah serng terjadi di masyarakat. Dampak positif dari globalisasi
antara lain:
1.
Mudah memperoleh informasi
2.
Mudah melakukan komunikasi
3.
Mobilitas tinggi
4.
Menumbukan sikap toleransi dan meningkatkan kualitas
individu
5.
Memudahkan untuk memenuhi kebutuhan.
6.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenknologi.
Sedangkan
dampak negatif dari globalisasi antara lain:
1.
Perilaku masyarakat yang konsumtif
2.
Mudah berpikiran sempit
3.
Muda terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan
kebiasaan dan kebudayaan negara.
4.
Informasi yang tak terkendali
5.
Sikap individualisme membuat seseorang kurang peduli
dengan keadaan sekitarnya.
6.
Kesenjangan sosial semakin besar
7.
Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
C.
Tantangan
Nasional di Era Globalisasi
Indonesia sebagai bagian masyarakat internasional
tidak bisa mengasingkan diri dari pergaulan internasional, karena kita
membutuhkan negara lain untuk mememnuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Sebagai
contoh ketika Indonesia menghadapi bencana tsunami pada tahun 2006 tentu
membutuhkan uluran tangan dari negara lain. Era globalisasi mempercepat negara-negara lain memberikan berbagai
bantuan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian globalisasi mempunyai
arti yang sangat penting bagi Indonesia, antara lain :
a. Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transformasi dapat
menekan biaya transportasi barang dan manusia.
b. Mendorong semangat bekerja keras, mengembangkan potensi diri dalam
menghadapi persaingan karena globalisasi menuntut persaingan baik antara warga
negara Indonesia sendiri maupun bangsa lain.
c. Globalisasi akan memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional sehingga
mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
d. Memperluas cakrawala dan wawasan masyarakat Indonesia untuk mengikuti
kemajuan teknologi dan peradaban bangsa.
e. Tekanan globalisasi mendorong terciptanya pemerintah yang demokratis dan
menekan pemerintah yang otoriter.
Tantangan nyata pada era globalisasi semakin
kompleksnya berbagai bidang kehidupan karena adanya teknologi informasi,
telekomunikasi, dan transportasi yang membawa pengaruh terhadap berbagai nilai
dan wawasan masyarakat internasional. Tantangan globalisasi yang mendasar dan
akan dihadapi, antara lain sebagai berikut:
1.
sikap individualisme, yaitu munculnya kecenderungan
mengutamakan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan bersama, memudarkan
solidaritas dankesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong, dan
sebagainya.
2.
Apresiasi generasi muda, yaitu banyaknya generasi muda
yang sudah melupakan para pejuang dan jati diri bangsanya dengan fenomena baru,
yaitu lebih mengenal dan mengidolakan artis, bintang film, dan pemain sepak
bola asing yang ditiru dengan segala macam aksesorisnya.
3.
Pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu
banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah
negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih
cenderung bersifat kritis dalam operasionalnya dengan cara
membanding-bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik.
4.
Diversifikasi atau keanekaragaman masyarakat, yaitu
munculnya kelompok-kelompok masyarakat dengan profesi tertentu yang terus
berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan
yang bertaraf internasional.
5.
Keterbukaan yang lebih tinggi, yaitu tuntutan
masyarakat terhadap penyelenggaraan, pemerintah yang lebih mengendapkan
pendekataan dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, akuntabilitas,
efektivitas, dan efisiensi.
Tantangan Nasional di era globalisasi pada
kenyataannya dapat melemahkan jati diri suatu bangsa. Namun, dapat pula
mempertegas jika bangsa tersebut mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan
membuat lembaga kemasyarakatan yang mampu mengimbangi proses perubahan sosial
yang mendunia tersebut. Berikut ini adalah tantangan global yang dihadapi
bangsa Indonesia sehubungan dengan upaya mempertahankan jati diri bangsa.
a. Melemahnya Pengayatan Terhadap Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila merupakan gagasan bangsa Indonesia yang
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Pancasila merupakan gagasan atau ide
yang ada dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Jika bangsaya Indonesia meyakini
pancasila sebagai kebenaran dalam hidup berbangsa dan bernegara, maka sudah
sewajarnya mereka bertingkah laku sesuai dengan apa yang terkandung dalam
pancasila.Bagi bangsa Indonesia, pengaruh terhadap pandangan hidup yang
positif, artinya yang sesuai atau mendukung nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila sebagai pandangan hidup, akan tetap diterima sebagai upaya memperkaya
jati diri bangsa. Akan tetapi, pengaruh asing yang bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diwaspadai, misalnya
kekerasan dan atheism.
b. Berkurangnya Pemakaian Bahasa
Indonesia
Bahasa dipandang sebagai karya budaya yang penting
dalam kehidupan manusia. Modernisasi dan globalisasi juga ikut memengaruhi,
atau mungkin mengubah, sebagai unsur bahasa yang kita miliki. Misalnya,
perbendaharaan kata, gaya berbahasa, dan struktur pembahasaan yang digunakan.
c. Berkurangnya Legitimasi agama
Diseluruh dunia berkembang berbagai macam agama.
Banyak sarjana sosiologi menganggap bahwa ketika agama berhadapan dengan
modernisasi, peranannya sebagai pakar legitimasi utama dalam masyarakat akan
tersisihkan dan digantikan oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan yang dibentuk
oleh masyarakat itu sendiri atas dasar kemajuan ilmu pengetahuan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religious dan
sangat mengagungkan nilai dan norma social yang berasal dari ajaran agama.
Gencarnya modernisasi dan globalisasi, sedikit banyak telah memperngaruhi pola
beragama dan penghayatan terhadap kepercayaan dalam masyarakat Indonesia. Namun,
bukan berarti kita mengubah ajaran mendasar dari agama dan keyakinan yang kita
anut selama ini.
d. Dekadensi Moral dan Kekacauan Kemanusiaan
Dekadensi moral adalah melemahnya atau terkikisnya
nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan kebersamaan di dalam diri manusia.
Ada kelompok masyarakat yang hanya memupuk kekayaan peribadi dan menghabiskan
uang jutaan dolar untuk membangun sistem persenjataan dan kekuatan militer demi
dapat menanamkan dominasi terhadap Negara-negara lain. Inilah yang disebut
sebagai paradoks, sebab terdapat dua kenyataan yang saling bertentangan dan
memperlihatkan kelemahan serta kekacauan tataan kemanusiaan yang berlaku sejak
modernisasi melanda dinia hingga saat ini.
e. Perubahan Pola Pirilaku Dalam Pergaulan
Modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan
yang sangat kompleks, cirri khas bangsa Indonesia adalah kekeluargaan,
musyawarah untuk mencapai mufakat, dan gotong royong. Bangsa Indonesia
membutuhkan unsur-unsur kepribadian untuk menghadapi tantangan di era
globalisasi sebagai berikut.
1. Kemampuan dan
kebiasaan berpikir secara rasional dan relistis serta objektif dalam menghadapi
masalah-masalah yang dijumpai. Kemampuan ini menjadi sarana untuk berkerja
secara sistematis, efisien, dan efektif.
2. Kesadaran akan hak
dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga Negara untuk berprilaku yang
tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah hukum.
3.Memiliki rasa harga
diri dan kepercayaan pada diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat
yang diwarnai dengan sistem bersaing.
4. Memiliki
pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang ditekuni secara professional.
5. Mempunyai
cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui segala jalan yang sah dan etis serta
yang dapat dibenarkan.
BAB
3 PENUTUP
Simpulan
Globalisasi
tidak bisa dihentikan. Karena semakin merambahnya budaya serta kecanggihan ilmu
pengetahuan teknologi tidak bisa mmebuat suatu bangsa untuk menghindari proses
ini. Indonesia sebagai negara berkembang untuk mempertahankan jati diri bangsa
di era globalisasi ini dengan berbagai cara antara lain; Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat dan warga negara untuk berprilaku yang tidak melanggar nilai-nilai
sosial dan kaidah-kaidah hukum. Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan pada
diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang diwarnai dengan sistem
bersaing. Memiliki pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang ditekuni
secara professional. Mempunyai cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui
segala jalan yang sah dan etis serta yang dapat dibenarkan.
Saran
Kemerosotan moral memang menjadi ujung tombak bagi
Indonesia. Sebagai salah satu tantangan nasional yang akan menurunkan jati diri
bangsa, dengan menanamkan kepribadian kepada setiap individu. Kita harus
memahami sekaligus mengaplikasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara demi
keutuhan bangsa.