Sabtu, 24 Maret 2018

Makalah Tantangan Nasional di Era Globalisasi



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TANTANGAN NASIONAL DI ERA GLOBALISASI







KATA PENGANTAR

Fenomena globalisasi yang telah merong-rong ideologi pancasila semakin jelas terlihat. Globalisasi selalu menjadi topik terhangat. Pengaruh globalisasi yang semakin mendunia berdampak kepada kehidupan sehari-hari. Bukan hanya kehidupan bermasyarakat tetapi juga kehidupan suatu bangsa dan negara.
Seiring perkembangan zaman yang semakin canggiih dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. Tantangan nasional dalam menghadapi era gobalisasi ini tidak hanya dihadapkan kepada individu atau kelompok tetapi juga  kepada jati diri bangsa itu sendiri. Identitas suatu bnagsa sangat mencerminkan warga negara yang hidup di suatu negara. Jika identitas itu mengalami kemerosotan, maka negara tersebut berada diambang kemunduran.
Penulis makalah mengaangkat isu tentang “Tantangan Nasional di Era Globalisasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan maupun dalam penyusunan.



Padang, 15 Maret 2018

Penulis




BAB 1 PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui media massa (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Pada hakikatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasam sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa tantangan di era globalisasi ini bukanlah hal yang mudah. Globalisasi bisa meenganggu jati diri bangsa. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk diambil sesuai dengan kepribadian negara. Oleh karena itu, penulis akan membahas makalah tentang, “Tantangan Nasional di Era Globalisasi”.








B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut :
1.      Apa hakikat globalisasi ?
2.      Apa faktor penyebab terjadinya globalisasi dan dampak dari globalisasi ?
3.      Apa tantangan nasional di era globalisasi ?

C.     Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain adalah untuk memahami, mengetahui serta membahas tentang :
1.      Hakikat globalisasi
2.      Faktor-faktor penyebab dan dampak globalisasi
3.      Tantangan nasional di era globalisai

D.    Manfaat Makalah
Adapun manfaat yag dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain:
1.      Untuk penulis sendiri, makalah ini bermanfaat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
2.      Untuk orang lain, makalah ini menjadi sumber referensi untuk bahan peulisan lebih lanjut dan memperkaya literatur tentang globalisasi.








BAB 2 PEMBAHASAN

A.     Konsep Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.










B.     Faktor Penyebab dan Dampak Globalisasi

Globalisasi terjadi karena beberapa faktor-faktor penyebab globalisasi.  Faktor ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adanya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modernsisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia mempengaruhi negara lain
5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah negara.
6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
7) Perkembangan HAM
Faktor intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri. Berikut faktor-faktor intern tersebut.
1)      ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.
2)      Kebebasan pers.
3)      Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
4)      Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat.
5)      Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan
Proses kompleks yang digerakan globalisasi berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, khususnya di negara berkembang. Globalisasi dapat menimbulkan berbagai dampak yang merupakan permasalahan global. Dampak globalisasi tersebut adalah:
1.      Dampak jangka pendek, yaitu dampak yang buruk yang terlihat dapat dihindari sebelum terjadi, dan dampak yang terlihat dapat diperkirakan belum terjadi.
2.      Dampak jangka panjang, yaitu dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat dapat dihindari karena dampak tersebut berefek buruk, dan dampak positif yang tidak terlihat; dampak baik yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya, dan dapat disadari setelah menguntungkan peradaban.
Oleh sebab itu, penjelasan mengenai masalah globalisasi harus ditekankan, karena dampak globalisasi sudah serng terjadi di masyarakat. Dampak positif dari globalisasi antara lain:
1.      Mudah memperoleh informasi
2.      Mudah melakukan komunikasi
3.      Mobilitas tinggi
4.      Menumbukan sikap toleransi dan meningkatkan kualitas individu
5.      Memudahkan untuk memenuhi kebutuhan.
6.      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenknologi.
Sedangkan dampak negatif dari globalisasi antara lain:
1.      Perilaku masyarakat yang konsumtif
2.      Mudah berpikiran sempit
3.      Muda terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan kebudayaan negara.
4.      Informasi yang tak terkendali
5.      Sikap individualisme membuat seseorang kurang peduli dengan keadaan sekitarnya.
6.      Kesenjangan sosial semakin besar
7.      Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri


C.     Tantangan Nasional di Era Globalisasi
Indonesia sebagai bagian masyarakat internasional tidak bisa mengasingkan diri dari pergaulan internasional, karena kita membutuhkan negara lain untuk mememnuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Sebagai contoh ketika Indonesia menghadapi bencana tsunami pada tahun 2006 tentu membutuhkan uluran tangan dari negara lain. Era globalisasi mempercepat  negara-negara lain memberikan berbagai bantuan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian globalisasi mempunyai arti yang sangat penting bagi Indonesia, antara lain :
a. Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transformasi dapat menekan biaya transportasi barang dan manusia.
b. Mendorong semangat bekerja keras, mengembangkan potensi diri dalam menghadapi persaingan karena globalisasi menuntut persaingan baik antara warga negara Indonesia sendiri maupun bangsa lain.
c. Globalisasi akan memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
d. Memperluas cakrawala dan wawasan masyarakat Indonesia untuk mengikuti kemajuan teknologi dan peradaban bangsa.
e. Tekanan globalisasi mendorong terciptanya pemerintah yang demokratis dan menekan pemerintah yang otoriter.

Tantangan nyata pada era globalisasi semakin kompleksnya berbagai bidang kehidupan karena adanya teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi yang membawa pengaruh terhadap berbagai nilai dan wawasan masyarakat internasional. Tantangan globalisasi yang mendasar dan akan dihadapi, antara lain sebagai berikut:
1.        sikap individualisme, yaitu munculnya kecenderungan mengutamakan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan bersama, memudarkan solidaritas dankesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong, dan sebagainya.
2.        Apresiasi generasi muda, yaitu banyaknya generasi muda yang sudah melupakan para pejuang dan jati diri bangsanya dengan fenomena baru, yaitu lebih mengenal dan mengidolakan artis, bintang film, dan pemain sepak bola asing yang ditiru dengan segala macam aksesorisnya.
3.        Pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih cenderung bersifat kritis dalam operasionalnya dengan cara membanding-bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik.
4.        Diversifikasi atau keanekaragaman masyarakat, yaitu munculnya kelompok-kelompok masyarakat dengan profesi tertentu yang terus berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf internasional.
5.        Keterbukaan yang lebih tinggi, yaitu tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan, pemerintah yang lebih mengendapkan pendekataan dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
Tantangan Nasional di era globalisasi pada kenyataannya dapat melemahkan jati diri suatu bangsa. Namun, dapat pula mempertegas jika bangsa tersebut mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan membuat lembaga kemasyarakatan yang mampu mengimbangi proses perubahan sosial yang mendunia tersebut. Berikut ini adalah tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia sehubungan dengan upaya mempertahankan jati diri bangsa.

a. Melemahnya Pengayatan Terhadap Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila merupakan gagasan bangsa Indonesia yang merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Jika bangsaya Indonesia meyakini pancasila sebagai kebenaran dalam hidup berbangsa dan bernegara, maka sudah sewajarnya mereka bertingkah laku sesuai dengan apa yang terkandung dalam pancasila.Bagi bangsa Indonesia, pengaruh terhadap pandangan hidup yang positif, artinya yang sesuai atau mendukung nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pandangan hidup, akan tetap diterima sebagai upaya memperkaya jati diri bangsa. Akan tetapi, pengaruh asing yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diwaspadai, misalnya kekerasan dan atheism.

b. Berkurangnya Pemakaian Bahasa Indonesia           
Bahasa dipandang sebagai karya budaya yang penting dalam kehidupan manusia. Modernisasi dan globalisasi juga ikut memengaruhi, atau mungkin mengubah, sebagai unsur bahasa yang kita miliki. Misalnya, perbendaharaan kata, gaya berbahasa, dan struktur pembahasaan yang digunakan.

c. Berkurangnya Legitimasi agama
Diseluruh dunia berkembang berbagai macam agama. Banyak sarjana sosiologi menganggap bahwa ketika agama berhadapan dengan modernisasi, peranannya sebagai pakar legitimasi utama dalam masyarakat akan tersisihkan dan digantikan oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri atas dasar kemajuan ilmu pengetahuan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religious dan sangat mengagungkan nilai dan norma social yang berasal dari ajaran agama. Gencarnya modernisasi dan globalisasi, sedikit banyak telah memperngaruhi pola beragama dan penghayatan terhadap kepercayaan dalam masyarakat Indonesia. Namun, bukan berarti kita mengubah ajaran mendasar dari agama dan keyakinan yang kita anut selama ini.
d. Dekadensi Moral dan Kekacauan Kemanusiaan
Dekadensi moral adalah melemahnya atau terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan kebersamaan di dalam diri manusia. Ada kelompok masyarakat yang hanya memupuk kekayaan peribadi dan menghabiskan uang jutaan dolar untuk membangun sistem persenjataan dan kekuatan militer demi dapat menanamkan dominasi terhadap Negara-negara lain. Inilah yang disebut sebagai paradoks, sebab terdapat dua kenyataan yang saling bertentangan dan memperlihatkan kelemahan serta kekacauan tataan kemanusiaan yang berlaku sejak modernisasi melanda dinia hingga saat ini.
e. Perubahan Pola Pirilaku Dalam Pergaulan
Modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, cirri khas bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, musyawarah untuk mencapai mufakat, dan gotong royong. Bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian untuk menghadapi tantangan di era globalisasi sebagai berikut.
1. Kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional dan relistis serta objektif dalam menghadapi masalah-masalah yang dijumpai. Kemampuan ini menjadi sarana untuk berkerja secara sistematis, efisien, dan efektif.
2. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga Negara untuk berprilaku yang tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah hukum.
3.Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang diwarnai dengan sistem bersaing.
4. Memiliki pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang ditekuni secara professional.
5. Mempunyai cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui segala jalan yang sah dan etis serta yang dapat dibenarkan.










BAB 3 PENUTUP

Simpulan
            Globalisasi tidak bisa dihentikan. Karena semakin merambahnya budaya serta kecanggihan ilmu pengetahuan teknologi tidak bisa mmebuat suatu bangsa untuk menghindari proses ini. Indonesia sebagai negara berkembang untuk mempertahankan jati diri bangsa di era globalisasi ini dengan berbagai cara antara lain; Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berprilaku yang tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah hukum. Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang diwarnai dengan sistem bersaing. Memiliki pengetahuan yang luas dan suatu keahlian yang ditekuni secara professional. Mempunyai cita-cita hidup yang ingin dicapai melalui segala jalan yang sah dan etis serta yang dapat dibenarkan.


Saran
            Kemerosotan moral memang menjadi ujung tombak bagi Indonesia. Sebagai salah satu tantangan nasional yang akan menurunkan jati diri bangsa, dengan menanamkan kepribadian kepada setiap individu. Kita harus memahami sekaligus mengaplikasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara demi keutuhan bangsa.





  Ayan Menikahi Radha, Bagaimana Nasib Krishna? Perjalanan Cinta Radha Krishna masih berlanjut. Walaupun Radha telah menikah dengan Ayan, ...