1.
Tokoh
Anne
Tokoh Anne dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Anne Prameswari di dalam novel tidak teridentifikasi.
c.Psikis
Secara psikis tokoh
Anne Prameswari merupakan seorang wanita
yang pemalas, baik hati, keras kepala dan pencemburu.
Untuk menguatkan
argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Oh
ya, mau minum apa?” Anne baru sadar tamunya belum disuguhi apa pun.
“Apa
aja. Nggak usah repot-repot.”
Sementara
Anne pergi ke dapur, berbagai skenario berkecamuk di kepala Booby. Aku sudah
sampai di sini. Will she say ‘yes’? semoga waktunya tepat, pikirnya. (Halaman 33,
paragraf 2)
terdapat juga pada kutipan berikut “
“Aku tulis surat
seromantis itu buat kamu, tapi yang jadi perhatian kamu Cuma reinkarnasi dan
Kera Sakti?” (Halaman
56, paragraf 5)
terdapat juga pada kutipan berikut :
Waktunya selama seminggu ini
kebanyakn dihabiskannya untuk menonton drama serial dan variety show asing.
Tidak tanggung-tanggung, ia dapat menonton sampai dengan lima episode per
hari dnegan durasi tayangan 40-60 menit per episode. Sedangkan, skripsinya
hanya dikerjakan sepanjang satu paragraf per hari.
(Halaman
61, paragraf 1)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Anne
melongos. “Masih pakai sergam saja udah genit”.
Boby
tak kuasa menahan tawa. Ia merangkul Anne. “Nasib kamu punya pacar ganteng.
Yang sabar, ya.”
(Halaman
79, paragraf 2)
c.Interaksi sosial
Tokoh Anne
berinteraksi sosial dengan bertindak secara spontan dan bertanggungjawab.
Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
Anne menatap Bobby sesaat, lalu
membalikan badan. Namun, Bobby menahan lengan Anne untuk mencegahnya pergi.
“Kamu perlu tahu aku Cuma melakukan ini ke kamu, Ann. Karena, aku peduli
tentang kamu.”
Anne mendongak. Menemukan Bobby
yang sedang menatapnya Sungguh-sungguh. (Halaman 21, paragraf 5)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Berbagai
proyek yang ditangani Anne membuatnya lembur sampai larut malam dan meeting
hampir setiap hari. keinginan Anne terwujud. Di tengah kesibukannya, ia
nyaris tidak dapat menemukan ruang untuk kenangan masa lalunya dengan Bobby. (Halaman 165, paragraf 3)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Anne
tersenyum. Namun, saat pikiran mengusik benaknya, “Eh, kalau kamu dulu pernah
magang di biro konsultan, kenapa kamu nggak kerja di sana? Kenapa pilih jadi
sopir travel.” (Halaman
82, paragraf 5)
dan terdapat juga pada kutipan berikut:
Aku belum bisa memaafkan yang
itu selama kamu nggak memberi tahu alasannya. Kenapa, Bob? Apa sulitnya
memberitahu aku?” Anne berkata lirih. (Halaman 229, paragraf 1)
d.Status sosial
Status
sosial tokoh Anne yaitu seorang
mahasiswa semester akhir yang sedang memperjuangkan gelar sarjana, anak
tunggal dan seorang karyawan di salah satu perusahaan konsultan.
Untuk
memguatkan argumen diatas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
Anne adalah anak tunggal dari
Bapak dan Ibu. penyakit tumor dinding rahim, lazim disebut miom, yang
diderita Ibu saat usianya menginjak tiga puluh tahun menggagalkan rencana
selamanya B
apak dan Ibu untuk memberi adik
untuk Anne. (Halaman
6-7, paragraf 3)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
Angkot
menepi. Setelah membayar dengan uang pas, Anne bergegas menuju perkuliahan.
Tinggal lima menit sebelum jam masuk kelas. Minggu lalu, beberapa teman
sekelasnya terpaksa gigit jari karena diusir oleh dosen akibat terlambat tiga
menit. ( Halaman 39, paragraf 3)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
“It’s
okay. Sebagai gantinya, kamu bisa jalan kodok keliling lantai satu buat bikin
aku senang. ” Anne tersenyum jail.
(Halaman 48,
paragraf 7)
terdapat juga pada
kutipan berikut :
Anne
mengangguk sambil mengacungkan jempol. Yang dimaksud Mbak Erna dengan “si
MALIN” yaitu Pt Malpalm International, perusahaan kelapa sawit asal Malaysia
yang menguasai ratusan ribu hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Enam bulan lalu, Anne memang penah mendengar berita tentang gugatan
Greenpeace International kepada PT Malin yang diduga melakukan pembantaian
orang utan dan membuka kawasan hutan konservasi untuk dijadikan kebun kelapa
sawit. Akibatnya, PT MALIN dikenai sanksi oleh banyak pihak. Oelah karena
itu, PT MALIN menggunakan jasa Withelist Consulting untuk memperbaiki
reputasinya. (Halaman 164,
paragraf 4)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Anne
Cemberut. “Baru juga memelihara satu jenis burung, udah sok-sokan jadi pawang
hewan paling tahu sedunia.”
(Halaman 234,
paragraf 5)
2.
Tokoh
Bobby
Tokoh Bobby dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Bobby merupakan seorang pria yang tampan, ia diibaratkan seperti Robert
Pattinson KW1.Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan
berikut:
“Elena,
lo nggak akan percaya siapa yang jadi sopir travel yang tadi gue naiki
sewaktu pulang ke Jakarta!”Khusus saat menelepon Elena. Anne hampir tidak
pernah mengucapkan kata sapaan.
“Siapa?”Suara
di seberang telepon terkesan acuh tak acuh.
Anne
menahan napas. “Robert Pattinson KW1. Semacam versi Asia-nya gitu.” (Halaman 4, paragraf
2)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
Elena
merasa Bobby adalah sosok yang karismatik... dan tentu saja ganteng.
(Halaman 11, paragraf
3)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
“...sopir travel-nya
ada yang ganteng, lho. Siapa tahu dia lagi jadwal nyopir. Nih, gue punya
nomor handphone-nya. Lo SMS aja, pasti dibals.” Tiga mahasiswi baru itu
cekikikan. (Halaman 19,
paragraf 8)
b.Psikis
Secara psikis tokoh Bobby merupakan seorang
pria yang perhatian, baik hati,
pekerja keras dan humoris.
Untuk menguatkan
argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Bob, aku udah nggak apa-apa,
kok.”
“Kalau memang nggak apa-apa,
masa iya tadi kamu sampai pingsan begitu.”Bobby menyahut sambil membuatkan
teh manis panas untuk Anne. (Halaman 63, paragraf 5)
terdapat juga pada kutipan berikut :
“Aku nggak keberatan kok kalau
disuruh menginap di tempat kos kamu. Yah, biarpun Cuma dikasih jatah di
lemari,” bobby menggoda Anne.
Anne melotot. “Bobby! Tadi aku
serius ketakutan, tahu.”
“Hahaha. Santai, Sayang. Badai
sudah berlalu.” Bobby nyengir. (Halaman 69,
paragraf 4)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
Bobby menunjuk ke jalan
sekeliling cottage yang gelap gulita.. “Mau cari ke mana ? yang ada malah
nanti jadi uji nyali.” (Halaman
128, paragraf 3)
dan terdapat juga pada kutipan berikut :
Di Bandung, Bobby berusaha giat
untuk keluar dari bangku kuliah yang sempat ditinggalkannya selama setahun.
Tak lupa, Bobby masih menjadi tulang punggung bagi Bunda, Nike, dan Melanie. (Halaman 148,
paragraf 1)
c.Interaksi social
Tokoh Bobby
berinteraksi sosial dengan bertindak secara spontan ramah dan
bertanggungjawab. Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada
kutipan berikut:
Bobby tertawa kecil. “Nggak
apa-apa. Oh ya, ngomong-ngomong kamu udah makan siang? Saya belum, nih, dan
lapar banget. Kamu mau ikut?” (Halaman 11, paragraf 6)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Bobby terkejut mendapati Elena
di sebelahnya. “Temannya Anne, kan? Bukannya kamu seharusnya sudah
berangkat?”
Elena tertawa, “Tadi aku
booking buat adik aku.” (Halaman
25, paragraf 2)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
“Enggak. Tapi motor aku,” kata
Bobby sambil menunjuk ke arah parkir sepeda motor,”bakal membawa kamu ngebut
ke Jalan Bengawan No.38.Ttumpengan. Makan malam dengan nasi kuning superenak
buatan Bunda, spesial disiapkan bagi yang baru sarjana.”
(Halaman
114-115 paragraf 5)
dan terdapat juga pada kutipan berikut:
Bobby meminta tenggang waktu
kepada Pak Heryawan terkait keputusannya untuk dipindahkan ke Jakarta. bobby
beralasan ada urusan keluarga yang harus diselesaikannya ke kantor polisi. Di
luar dugaan nama ayah sudah masuk ke daftar pencarian orang di kantor polisi.
(Halaman
174, paragraf 1)
d.Status sosial
Status sosial tokoh
Bobby yaitu seorang mahasiswa semester
akhir yang sedang memperjuangkan gelar
sarjana dan merupakan anak sulung.
Untuk menguatkan argumen
diatas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
Anne bingung. Sebelum ia
bertanya lebih lanjut, Bobby buru-buru mengusir kedua adiknya yang tertawa
cekikikan. Bunda permisi untuk menemani Melanie meyelesaikan pekerjaan rumah
di sekolah. Nike pun undur diri karena harus belajar untuk ulangan harian esok
hari. (Halaman 52, paragraf 1)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
Empat
bulan berlalu. Tanpa Anne satu-satunya motivasi bagi Bobby adalah keluarga.
Dengan motivasi itulah, Bobby dapat melalui sidang tugas akhir dengan
cemerlang pada Januari tahun berikutnya. Jam tidurnya yang berkurang drastis
selama dua buan mengerjakan studio tugas akhir diganjar hasil yang setimpal.
( Halaman 160,
paragraf 1)
dan terdapat juga pada kutipan berikut:
Bobby bersiul.”Wow, belum resmi
balikan ajah kamu udah posesif.” Mendengarnya, Anne lalu berdirilalu
mengambil ancang-ancang untuk masuk ke rumah.
Dengan sigap, Bobby ikut
berdiri dan menahanlengan lengan Anne, “Bercanda. Duduk dulu ya, dengarkan
penjelasan aku.” Anne menurut walau dengan berat hati. Ia kembali duduk di tempatnya
semula. (Halaman 230, paragraf 2-3)
3.
Tokoh
Ibu
Tokoh Ibu dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Ibu tidak tridentifikasi.
b.Psikis
Secara psikis tokoh
Ibu merupakan seorang wanita yang perhatian,
baik hati, tegar dan kuat. Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat
pada kutipan berikut:
Ketukan
di pintu kamar menyadarkan Anne dari lamunanya.“Anne makan malam dulu, Nak.”
Ibu menyapa lembut.
(Halaman 6, paragraf
1)
terdapat juga pada kutipan berikut :
“Kok baru pulang, sayang?” Ibu
bertanya sambil menyuruh Anne masuk.
(Halaman
175, paragraf 2)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Ibu tidak dapat menahan
tangisnya lebih jauh lagi. Anne trenyuh melihat tangis perempuan yang telah
melahirkannya itu. dibimbingnya langkah Ibu dengan hati-hati agar tidak
menginjak pecahan kaca, didudukannya Ibu di sofa ruang tengah, lalu Anne
mengambil air minum Ibu menerima gelas dan tisu yang disodorkan Anne dan
mulai bercerita.
“Bapakmu nikah lagi.” (Halaman 176,
paragraf 2)
c.Interaksi sosial
Tokoh Ibu berinteraksi sosial dengan
bertindak secara ramah dan penuh kasih sayang.
Untuk menguatkan
argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Selamat
ya, Anne Sayang.... Ibu benar-benar bangga sama kamu.”Ibu berkata dengan
lirih.(Halaman
175, paragraf 6)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Ibu menjawab mantap, “Ibu mau
minta cerai. Kamu dukung Ibu kan Anne?”
(Halaman 177, paragraf 3)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Ibu
menghela nafpas. Pandangannya mengarah ke langit-langit, seakan berusaha
mengingat ujung benang dari cerita yang kusut masai. “Sudah sejak lama Ibu
melihat tanda-tanda, Sayang.”. Anne menggengam tangan Ibu. Berusaha
menyalurkan sedikit kekuatan. (Halaman 176, paragraf 2)
d. Status sosial
Status sosial tokoh
Ibu yaitu seorang istri sekaligus Ibu
dari anaknya.
Untuk memguatkan argumen diatas, dapat
dilihat pada kutipan berikut:
Bergandengan
tangan, mereka berdua menuruni tangga. Tampak Bapak sudah menunggu di meja
makan di tengah ruangan yang luas tapi lengang itu. suara jangkrik dan
tonggeret. Sayup-sayup terdengar dari halaman belakang. Seperti biasa,
suasana makan malam dengan Bapak selalu kaku. Anne merasa setiap
gerak-geriknya tidak luput dari pengawasan Bapak. (Halaman 6, paragraf
2)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
“Ke
luar kota lagi, Mas? Kasihan sopir kita, tadi malam kan, baru pulang
menyopiri Mas dari seminar di Wonosobo.”
Isterinya
menghela napas. Ia sudah beradaptasi dua puluh tiga tahun terhadap sikap
keras suaminya,”Aku ikut.” Setelah berkata demikian, Ibu keluar rumah
menghampiri sopir keluarga yangs sedang mencuci warna hitam yang sellau
sipakai Bapak. Ibu memberi tahunya agar segera bersiap-siap untuk membawa
majikannya ke Bandung. (Halaman
68, paragraf 5-7)
dan
terdapat juga pada kutipan berikut:
“Ibu
nggak apa-apa?”
Hening.
Tetapi, Anne bisa merasakan Ibu menggeleng.
“Dulu
waktu kamu masih TK,”Ibu berkata, pandangannya melayang-layang ke
langit-langit kamar, “kamu sering bergadang demi menunggu Bapak kalau dia
baru pulang dari dinas luar kota. Membawa bantal, selimut, dan boneka, lalu
tidur di depan televisi. Mau Ibu marah berapa kali pun,, kamu tetap bersikukuh
tidur di sana. ”
(Halaman 178,
paragraf 4-5)
4.
Tokoh
Bapak Pranoto
Tokoh Bapak Pranoto dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma
teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Bapak Pranoto tidak teridentifikasi.
b.Psikis
Secara psikis tokoh
Bapak Pranoto merupakan seorang pria
yang posesif, angkuh dan
otoriter. Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan
berikut:
Sebelum pergi, Bapak
mngeucapkan kalimat terakhirnya, “
Kamu teruskan hubungan kamu dengan sampah itu, kamu bukan anak Bapak.” (Halaman 70,
paragraf 2)
terdapat juga pada kutipan berikut :
Bapak terdiam sejenak.”Aku
curiga Anne sudah satu bulan ini tidak pulang ke rumah.”
Istrinya mengangkat muka dari
buku yang sedang dia baca.
“Tenang Pak. Bukankah Anne sendiri yang
bilang dia sedang sibuk menyelesaikan skripsi?”
“Dari dulu, ia juga selalu
sibuk. Ikut organisasi dan berbagai macam lomba. Tap, tidak pernah sampai
absen pulang selama satu bulan.”
(Halaman
68, paragraf 1-3)
terdapat juga pada kutipan
berikut:
Pranoto
memandang ke sekeliling ruangan dengan angkuh. Lalu, matanya menatap
Bobby.”Saya ingin bicara empat mata. Ini tentang Anne. Puteri saya
satu-satunya.”suara itu tegas.
(Halaman
151, paragraf 3)
dan juga pada kutipan berikut:
“Maksud Pak Pranoto?”
“Coba kamu berkaca. Lihat
posisi kamu dan posisi anak saya sekarang. Anne sudah melangkah jauh di
depan, sedangkan kamu masih terseok-seok. Memangnya kamu mampu, minimal untuk
menyamainya?” Bapak bertanya dengan nada tenang tapi menusuk.
(Halaman
152, paragraf 1)
c.Interaksi sosial
Tokoh Bapak Pranoto
berinteraksi sosial dengan bertindak secara spontan dan bertanggungjawab.
Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Selamat
pagi. Kita pernah bertemu sebelumnya. Perkenalkan, saya Pak Pranoto.” Bapak
Anne berbicara dengannada tenang yang formal, lalu mengulurkan tangan dengan
wibawa. (halaman
151, paragraf 2)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Bapak ikut menaiki tangga.
“Kamu masih butuh Bpaka, Anne. Setidaknya untuk wali nikahmu kelak.”
Anne berhenti melangkah. Ia
memutar badan untuk menghadapi Bapak yang berjarak beberapa anak tangga di
bawahnya. (Halaman
219, paragraf 2)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Bapak
berkata lirih, “Kamu perlu mendengarkan permintaan maaf dari Bapak.”
Anne
memutar bola matanya, “Saya nggak butuh,” ia menoleh ke Bapak, “Krena saya
tahu Anda tidak sungguh-sungguh.”
“Bapak
memang harus meminta maaf akan apa yang telah Bapak lakukan kepada ibumu.
Tapi, apa yang Bapak akan katakan sekarang ini tentang Bobby. Kejadiannya
kira-kira setelah diwisuda.” (Halaman 218, paragraf 3)
d.Status sosial
Status sosial tokoh
Bapak Pranoto yaitu seorang pensiunan salah satu perusahaan migas
multinasional di Indonesia. Untuk memguatkan argumen diatas, dapat dilihat
pada kutipan berikut:
Dua
tahun lalu, Bapak berhenti dari jabatannya sebagai business development
manager di salah satu perusahaan migas multinasional yang beroperasi di
Indonesia. Ia memilih untuk pensiun dini pada usianya yang kelima puluh lima.
(Halaman
6, paragraf 3)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
“Urban
Travel.” Bapak mengangkat sebelah sudut bibirnya, “adalah bisnis sampingan
sahabat saya. Kebetulan, saya ikut menanamkan modal di sana.” Ada penekanan
pada kata “sampingan.”
Bobby
terdiam. Harga dirinya terusik. (Halaman 151,
paragraf 6)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Bapak
menghela napas. Ia tahu betul, sifak keras kepalanya menurun ke Anne.
“Maafkan Bapak, Nak.” (Halaman
219, paragraf 5)
5.
Tokoh
Elena
Tokoh Elena dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Elena tidak teridentifikasi.
b.Psikis
Secara psikis tokoh
Elena merupakan seorang wanita yang
perhatian, baik hati, dan rasa ingin tahunya tinggi. Untuk menguatkan argumen
di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Seriusan ?Bokap lo ngasih
ultimatum lulus? Luar biasa. Coba bandingkan dengan bokap gue. Kayaknya bokap
gue udah sangat bersyukur melihat anaknya ini punya keinginan kuliah.”
Cerocos Elena sambil
menggeleng-gelengkan kepala. Tak habis pikir. (Halaman 7, paragraf 4)
terdapat juga pada kutipan berikut :
Sebelum Elena sempat melakukan
apa-apa. Anne jatuh pingsan di sofa ruang tamu. Elena panik. Seluruh penghuni
teman kos telah meninggalkan kamarnya masing-masing,. Hanya Anne dan Elena di
sana. Dalam situasi itu, Elena segera menelpon Bobby untuk meminta
bantuannya. (Halaman 62,
paragraf 4)
terdapat juga pada kutipan berikut :
“Baru pacaran tiga setengah
bulan and you’ve slept with him already?” Tanpa sadar, Elena bertanya dengan
volume suara terkeras yang bisa dilakukan oleh pita suara dan diafragmanya. (Halaman 131,
paragraf 3)
dan terdapat juga pada kutipan berikut :
“Jadi, Bapak adalah penyebab Bobby dulu
mutusin lo?”Elena menatap sahabatnya itu dengan tidak percaya. Anne
mengangguk lemah, pada minggu itu. tadi, malam Anne menginap di rumah Elena
untuk membantu menyiapkan akikah anak pertama Mas Firman, kakak Elena satu-satunya. (Halaman 219, paragraf 6)
c.Interaksi sosial
Tokoh
Elena berinteraksi sosial dengan bertindak secara spontan ramah dan spontan.
Untuk
menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Jadi, lo mau apa? Droup out?” Elena
nyeletuk asal.
“Boleh.
Paling gue diusir dari rumah.”
“Gue
siap menampung, kok,” ujar Elena dengan ekspresi dibuat-buat.
(Halaman 27,
paragraf 2)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Tahu nggak, gue paling nggak
habis pikir sama tren rainbow cake. Cuma modal adonan supermanis, pewarna
makanan tujuh biji, dan whipped cream murahan, tapi laris manis. Belum lagi
produsen nakal yang pakai pewarna tekstil biarr warna pelanginya mentereng,” celetuk
Elena
(Halaman
45, paragraf 5).
terdapat juga pada kutipan berikut :
Elena mengangkat bahu sambil
tersenyummenjengkelkan. Akan tetapi, namanya bukan Elena kalau hanya berhenti
sampai di situ. “Elo benar-benar sayang sama Bobby, ya?Gue nanya serius.” (Halaman 133,
paragraf 3)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
Elena menghela napas,
“Masalahnya, gue nggak lihat Anne sekarang bahagia, Bob. Dia lagi melewati
masa suli. Orang tuanya bercerai.” (Halaman 216, paragraf 3)
d.Status sosial
Status sosial tokoh
Elena yaitu seorang mahasiswa
semester akhir yang sedang
memperjuangkan gelar sarjana dan
sahabat Anne.Untuk memguatkan argumen diatas, dapat dilihat pada kutipan
berikut:
“Makanya, janga percaya sama
film drama, Ann. Itu semua propaganda buat mencuci otak cewekk-cewek lugu
macam elo,” Elena menanggapi santai sambil menyeruput Belgian hot chocholate
pesanannya. (Halaman
133, paragraf 1)
terdapat juga pada kutipan berikut:
Tiba-tiba
Elena berlari melintasi lantai satu. “Anne!”Kepalanya yang baru dikeramasi
dan masih terbungkus handuk menyembul dari pintu.
“Ups,”Elena
menyadari ia muncul pada saat yang tidak tepat. “Lanjutin aja.”
( Halaman 139, paragraf 4)
terdapat juga pada kutipan berikut :
“Jadi,
gimana kabar Rama?” seperti biasa, Elena selalu haus berita terbarutentang
percintaan sahabatnya itu. (Halaman 188, paragraf 1)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut:
“Ini kali terakhir. Kalau lo
memang sayang sama sahabat gue, lo akan berusaha. Lo seharusnya
memperjuangkan. Nggak perlu didorong terlebih dahulu. Man up, Dude.” (Halaman 216,
paragraf 1)
6.
Tokoh
Bunda
Tokoh Bunda dalam novel Crush On You karya Shinta Yanirma teridentifikasi secara,
a.Fisik
Secara fisik tokoh
Bunda tidak teridentifikasi.
b.Psikis
Secara psikis tokoh
Bunda merupakan seorang pria yang
perngertian, terbuka, dan selalu ingin tahu perkembangan terbaru ank-anaknya.
Untuk menguatkan
argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Oh ini yang namanya Anne?
Cantik.” Kali ini Bunda memeluk Anne dengan hangat. Bunda cantik, baik pula.
Lucky me, pikir Anne.
(Halaman
50, paragraf 4)
terdapat juga pada kutipan berikut :
“Wah, Anne sudah jadi sarjana,
ya? Selamat ya, Sayang. Hebat!” puji Bunda sambil memeluk Anne. Lalu, Bunda
melirik Bobby, “inggal Bobby ajah nih belum lulus.” Bobby berlagak tidak
mendengar ucapn Ibunya. (Halaman
63, paragraf 5)
dan terdapat juga pada kutipan berikut:
Bunda memberi isyarat tanda
tidak setuju. “Minggu lalu, tepat dua tahun dia sudah pergi dari kita, Bob.
Setelah berkali-kali mengurungkan niat, kali ini, Bunda akan menggugat cerai
ayahmu.”
(Halaman
171, paragraf 6)
c.Interaksi sosial
Tokoh Bunda berinteraksi sosial dengan
bersikap ramah. Untuk menguatkan argumen di atas, dapat dilihat pada kutipan
berikut:
“Masuk, yuk,” ajak Bunda. Bunda
mendahului masuk ke rumah.
(Halaman 50, paragraf 5)
terdapat juga pada kutipan berikut:
“Assalamualaikum.” Bobby
berseru di depan pintu rumah.
Hanya butuh beberapa detik
pintu rumah itu dibuka. Sesosok perempuan yang masih terlihat cantik dalam
usianya yang menginjak empat puluh tujuh tahun membukakan pintu. Ia tersenyum
ramah sambil membalas salam Bobby.
(Halaman
49-50, paragraf 6-7)
dan terdapat juga pada kutipan berikut :
Bunda berusaha mengendalikan
diri dihadapan kedua anak perempuannya. “Kalian ganti baju dulu sana.”
(Halaman
170, paragraf 6)
d.Status sosial
Status sosial tokoh
Bunda yaitu seorang istri dan Ibu dari
anak-ananya. Untuk memguatkan argumen diatas, dapat dilihat pada kutipan
berikut:
“Mas,
apakah itu akta rumah? Mas mau berbuat apa?” Bunda bertanya dengan suara
pelan.
( Halaman 168,
paragraf 5)
terdapat juga pada
kutipan berikut:
Bunda
menggeleng. “Buat apa, Bob? Hanya membuat kita repot dan semakin malu. lagi
pula, mengurus perkara legal di sini tidak ada yang gratis.”
(Halaman 170,
paragraf 8)
dan terdapat juga
pada kutipan berikut :
Bunda
menatap Bobby dengan sendu. Lalu, ia teringat sesuatu, “Eh, tadi kamu mau
bilang ‘sedang jauh?’ memangnya, kamu mau ke mana?”
(Halaman 171,
paragraf )
|